Free Monkey ani Alternate Select Cursors at www.totallyfreecursors.com

.

.

.

.

Search This Blog

Kamis, 24 April 2014

Tugas soft skill kelompok 5 1ID08



I.                   Pesawat Presiden RI
Untuk pertama kalinya Indonesia memiliki pesawat khusus kepresidenan. Kamis (9/4) pukul 10.15 WIB, pesawat buatan Boeing jenis Business Jet 2 atau BBJ-2 untuk kepresidenan telah datang di Pangkalan TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menghadiri penyambutan kedatangan pesawat khusus kepresidenan tersebut.
“Penyerahan pesawat kepresidenan (yang datang) hari ini merupakan sebuah peristiwa penting yang membuka lembaran sejarah baru dalam penyelenggaraan pemerintah,” kata Mensesneg Sudi Silalahi. Setelah hampir 69 tahun merdeka, ujar Sudi Silalahi, Indonesia memiliki pesawat kusus kepresidenan, yang selama ini menyewa pesawat komersial dari Garuda Indonesia.“Pesawat kepresidenan ini khusus dirancang dan digunakan hanya untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan Presiden Republik Indonesia,” Sudi menjelaskan.
Menyewa pesawat kepresidenan seperti yang dilakukan selama ini, lanjut Sudi, memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Namun dari hasil perhitungan yang cermat dan sangat teliti serta dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan, penggunaan Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2 ini memiliki sejumlah nilai keunggulan.
“Pertama, dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat ini jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan pesawat komersial. Dari perhitungan yang dilakukan dengan cermat, penghematan anggaran negara selama masa pakai pesawat ini untuk beberapa tahun mendatang adalah Rp 114,2 miliar per tahun,” ujar Sudi.
Dari sisi efisiensi dan efektivitas, penggunaan Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2 tentu tidak mengganggu jadwal dan kinerja maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Selama ini, perusahaan harus kembali mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan menggunakan pesawat bagi perjalanan dinas Presiden RI.
Negara mana saja yaag memiliki jet mewah seharga hampir Rp 820 miliar itu:
1. Afrika Selatan, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
2. Argentina, sedang memesan 1 unit untuk Angkatan Udara
3. Australia, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
4. Belarusia, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat VVIP pemerintahan
5. Kolombia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
6. India, punya 3 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
7. Kazakhstan, punya 1 unit yang digunakan untuk pesawat resmi pemerintahan
8. Malaysia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
9. Maroko, punya 2 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
10. Nigeria, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
11. Tunisia, punya 1 unit yang dioperasikan Angkatan Udara
12. Uni Emirat Arab, punya 6 unit yang digunakan untuk perjalanan resmi keluarga kerajaan dan pemerintah
“Dari sisi kebanggaan nasional, sebagai negara besar kita tentu lebih berbangga apabila Presiden RI menggunakan pesawat khusus kepresidenan yang canggih, modern, aman, dan benar-benar difungsikan untuk melayani tugas konstitusional Presiden Republik Indonesia, termasuk presiden mendatang masa bakti 2014-2019,” Mensesneg menambahkan.
Pesawat Khusus Kepresidenan BBJ-2 ini memiliki panjang sekitar 39,5 meter, panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter, dan memiliki diameter 3,73 meter. Untuk interiornya, BBJ-2 memiliki panjang 29,97 meter, dengan tinggi 2,16 meter serta lebar 3,53 meter. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 penumpang, sebuah jumlah yang cukup untuk rombongan Presiden RI.
Interior pesawat juga dilangkapi dengan ruang pertemuan, ruang rapat, dan ruang eksekutif guna memfasilitasi Presiden RI dalam menunaikan tugas kenegaraannya dari atas pesawat. Pesawat juga dilengkapi perangkat keamanan dan mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 km. Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk menjangkau seluruh pelosok kepulauan nusantara, serta dalam tugas perjalanan dinas Presiden ke luar negeri.
Pengoperasian pesawat dilakukan oleh TNI-AU dan kegiatan perawatan serta pemeliharaan dilakukan oleh Garuda Indonesia. Sedangkan biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat dikelola Kementerian Sekretariat Negara.
II.                Kelebihan Pesawat Presiden RI
Kelebihan Pesawat Kepresidenan RI Boeing 737
1.      Lebih aman karena hanya digunakan untuk urusan kepresidenan. Berbeda dengan sebelumnya yang "sewa" pesawat komersil Garuda.
2.      Pesawat Kepresidenan RI Boeing 737 dilengkapi peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation, dan inflight entertainment. Inflight entertainment? Presiden juga manusia, hiburan juga penting banget...hikks
3.      Bisa terbang jauh dan bisa mendarat di landasan kecil.
4.      Lebih nyaman karena desain interiornya fixed. Tidak seperti pesawat carter yang perlu ditata ulang dulu sebelum di pakai presiden.
5.      Lebih hemat karena gak nombok seperti pada pesawat komersil carteran yang harus mengganti pemasukan selama pesawat tersebut digunakan oleh presiden.
6.      Pesawat kepresidenan RI Boeing 737 yang dimiliki oleh lembaga kepresidenan akan memudahkan koordinasi antara Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden, TNI Angkatan Udara, dan Sekretariat Negara.
III.             Beberapa Tanggapan Terhadap Pesawat Presiden RI
Pada tahun 2014 ini Republik Indonesia digemparkan dengan berita kepemilikan pesawat presiden RI.  Pada awalnya pesawat presiden ini sudah direncanakan dijauh-jauh hari. Lalu mulai dicicil pada tahun 2012 dan lunas ditahun 2013.
Banyak Pro dan Kontra yang terjadi dikalangan masyarakat indonesia tentang pembelian pesawat presiden RI ini. Salah satu kontra dimasyarakat indonesia adalah karena pesawat RI 1 berjenis Boeing Bussiness Jet 2 Green Aircraft itu dibeli Indonesia seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar. Namun dengan rincian sebagai berikut: US$58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta untuk interior kabin, US$4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.
Dibalik kontra nya masyarakat indonesia, berikut ada jawabannya: Tentu pembelian pesawat ini ada alasannya, yang paling vokal adalah untuk tujuan menghemat. Selama ini perjalanan Presiden di udara menggunakan jasa Garuda Indonesia (menyewa) dengan sistim pembayaran setahun. Berita terakhir dari Detik.com, Mensesneg Sudi Silalahi menyatakan perjalanan dinas presiden dengan pesawat kepresidenan ini dapat menghemat sekitar Rp 114,2 M/tahun.
Detail anggaran yang dihabiskan tidak berani dibuka baik oleh Mensesneg, atau Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Belakangan, ada berita bahwa Garuda merugi bila Presiden tidak lagi menyewa pesawat Garuda.
Salah satu kontra lainnya mengenai pesawat presiden RI ini adalah tentang warnanya. Ya, warna pesawat kepresidenan RI adalah biru muda dengan potongan putih. Tidak sedikit yang menyamainya dengan “Air Force One” milik AS, tidak sedikit juga yang mengatakan pesawat ini mirip KTP Indonesia. Parahnya, ada saja komentar yang menghubung-hubungkan (menkonotasikan) warna pesawat ini dengan parpol milik Susilo Bambang Yudhoyono yang jelas-jelas warnanya berbeda.
Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan, warna tersebut bukan ditentukan oleh Presiden SBY namun ada pertimbangan khusus dari desainer.
“Memang kenapa apa ada masalah dengan warna? Lagipula warna ini bukan pilihan Presiden untuk menentukan, kenapa biru, di sini ada desainer juga,” kata Sudi usai upacara serah terima pesawat di Halim Perdanakusumah, Jaktim, Kamis (10/4/2014).
Menurut Sudi, faktor keamanan jadi salah isu yang mendasari pemilihan warna tersebut. “Warna biru di dalam arti security penerbangan. Warna biru bisa berkamuflase sehingga bisa sama dengan warna langit,” ungkapnya.
Sejak awal, ada 14 alternatif warna yang diajukan pada pemerintah. Setelah dilakukan polling ke beberapa pejabat terkait, akhirnya dipilihlah desain tersebut.
Ini salah satu warna pesawat sebelum memilih warna sebelum warna biru muda dengan potongan warna putih:

IV.             Tanggapan Menurut kelompok 5
Dari penjelasan tentang pembelian pesawat di atas, menurut kelompok saya adalah hal yang tepat dalam pembelian pesawat tersebut, karena dapat menghemat uang negara atau APBN sekitar Rp.114,2 milliar/tahun. Akan tetapi dalam pembelian pesawat ini pemerintah juga harus melihat pendapatan perkapita negara Indonesia, dilihat dari perekonomian negara Indonesia sekarang ini sedang mengalami penurunan, banyak masyarakat yang kurang mampu dan masih membutuhkan uang negara. Didalam hal pemilihan warna pesawat, lebih baik warna bendera Negara Indonesia agar melambangkan kepemilikan Negara Indonesia. Jadi kesimpulan dalam pembelian pesawat presiden ini kelompok kami sangat setuju, akan tetapi pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak untuk melakukan pembelian pesawat presiden ini, tetapi harus menunda pembelian, seharusnya pembelian pada saat uang Negara mningkat. Sekian tanggapan dan pembahasan tentang pembelian pesawat presiden RI.

Anggota Kelompok: Ardi Nur Alamsyah
                                Ihsan Luthfiana
                                Ridwan Hendra Irawan

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda